Kasus Ustad Solmed terus berlanjut, yaitu tentang kasus Ustad Solmed memasang tarif dakwah di hongkong. Kasus Ustad Solmed kali ini memang banyak mengundang kontroversi, bahkan pihak MUI pun tidak setuju dengan pemasangan tarif dai, karena dakwah seharusnya disebarluaskan dengan ikhlas tanpa imbalan.
Ustad Solmed meminta tarif dakwah naik menjadi 10000 dolar Hong Kong, kata Ustadzah Khalifah. Tak hanya itu, ustad juga meminta penambahan jumlah tiket menjadi empat orang, kemudian uang kotak amal dan penjualan tiket diminta separuh, dan juga uang sorban keliling. Tak cukup sampai disitu, ustad Solmed juga meminta transportasi dan penginapan yang mewah selama ustad Solmed dakwah di Hong Kong.
Inilah cerita ustad solmed memasang tarif dai di hongkong
Ustadzah Khalifah adalah wanita yang berdakwah di Hong Kong sejak tahun 2004. Beliau menceritakan bahwa 2 bulan yang lalu ustadzah menelpon Ustadz Solmed dengan tujuan meminta untuk hadir dalam acara pengajian mereka di Hong Kong tanggal 15 September 2013.
Berikut pengakuan ustadzah khalifah tentang kasus ustad Solmed
“Dari awal memang tidak minta bayaran, tidak minta tarif, memang seikhlasnya. Dari pihak kami sepakat memberikan 6.000 dolar Hong Kong atau Rp8 juta. Kami sepakat untuk membayari tiket dua orang (Jakarta-Hong Kong dan sebaliknya) untuk Ustadz Solmed dan manajernya, serta biaya selama di sini kami menanggungnya. Setelah sepakat melalui telefon saya bilang kita sudah clear.”
Setelah itu kemudian Ustadz Solmed meminta agar dirinya dihubungi kembali dua minggu sebelum acara untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam acara tersebut. Ustadzah Khalifah berkata bahwa panitia mempersiapkan penyewaan gedung, dan poster untuk mengundang acara tersebut.
Ustadzah Khalifah pun akhirnya menghubungi Ustadz Solmed, dan saat itu tiba-tiba ustad Solmed mengubah permintaannya. Awalnya seikhlasnya dan akan dibayar 6.000 dolar atau senilai dengan Rp.8 juta dari pihak panitia, akan tetapi ustad Solmed menaikkan tarif menjadi 10 juta dolar Hong Kong atau Rp1, 3 miliar yang sebelumnya dikabarkan Rp150 juta.
Berita tentang kenaikan tarif dakwah ustad Solmed ini memang menjadi kontroversi pro dan kontra, karena dengan berbagai pengakuan yang berbeda-beda antara ustad Solmed dan ustadzah Khalifah.
